Minggu, 15 Februari 2009

Dari Kiri-Kanan Deret Depan: Direktur Jendral Cipta Karya Budi Yuwono, Sekretaris Jendral Departemen Pekerjaan Umum Agus Widjanarko, Mantan Ketua TTN Dr. Soetatwo Hadiwigeno, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Mantan Anggota TTN Budi Atmadi, Mantan Sekretaris TTN Danang Parikesit, Deret Belakang: Mantan Kepala Kantor TTN Hermawan Ardiyanto, Sekretaris Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono

Berpose sejenak dalam kesempatan melaporkan tugas-tugas rehabilitasi dan rekonstruksi DIY-Jateng yang telah selesai dengan baik.

Rabu, 11 Februari 2009

APA YANG KITA CARI?

BUAT APA?

Rata-rata para eksekutif muda memberikan waktunya mungkin lebih dari 50% untuk bekerja keras. Memang kunci dari kesuksesan adalah kerja keras tanpa kenal lelah dan putus asa. Bahkan terkadang kerja keras saja tidak cukup untuk menggapai impian dunia yang demikian tinggi, sebagian orang (mungkin sebagaian besar) bahkan sampai menempuh jalan apa saja ya "apa saja" yang memang harus diambil untuk demi menggapai cita-cita yang sudah tertancap kuat didalam jiwa. Ya ..usia muda memang sangat menarik dan penuh dengan energi untuk berpetualang dalam. Setelah semua yang kita korbankan memang kesuksesan dapat kita raih, harta yang melimpah atau status sosial yang terpandang atau jabatan setinggi langit bahkan sampai orang disekitar kita tidak mampu lagi mendongakan kepala untuk melihat posisi kita saat ini. Kehormatan yang sedemikian tinggi, semua orang salut dan berdecak kagum dengan apa yang telah kita dapatkan. Namun banyak yang melupakan kalo sejatinya dalam diri kita ada 2 hal yang mestinya mendapatkan perhatian seimbang. Jiwa kita yang perlu terus disirami dengan nilai-nilai ilahiah agar tidak menjadi kering dan badan kita yang membutuhkan istirahat dan perawatan yang cukup.

Sehingga menjadi terhenyak ketika seorang teman baik mengatakan: "Buat apa hidup kalo hanya untuk mencari harta dengan mengabaikan keadilan atas badan dan fisik kita dan kesehatan ...kalo pada saat tua nanti uang tersebut kita belanjakan hanya untuk membelinya kembali"
.