Jumat, 23 Oktober 2009

mengelola harapan


Banyak yang berpendapat bahawa harapan adalah sumber semangat dalam menjalani kehidupan. Orang tanpa harapan tidak dapat dibayangkan bagaimana dia menjalani kehidupannya sehari-hari. Harapan seperti halnya nyala lilin harus kita perlihara. Tidak mungkin kita membiarkannya begitu terbuka sehingga akan mati tertiup angin. Atau kita lindungi dengan menutupnya pake gelas, juga akan mati karena tidak ada oksigen untuk pembakaran.

Semua diri kita tentu saja memilikinya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Demikian juga orang-orang disekitar kita, ternyata mereka juga memiliki harapan atas kita. Inilah yang harus kita sadari sepenuhnya. Harapan kita terhadap orang lain atau sebaliknya yang telalu besar bisa berujung pada kekecewaan ketika kita atau orang lain tidak mampu memenuhi harapan kita. Untuk itulah harapan harus kita kelola. Apabila orang lain mempunyai harapan atas kita sampaikan secara wajar bahwa belum tentu kita akan mampu memenuhinya, walaupun bukan berarti kita tidak akan berusaha untuk memenuhinya. Atau ada baiknya kita letakan harapan secara proporsional, tidak telalu tinggi dan juga tidak telalu rendah, sehingga kemungkinan kegagalan akan dapat dikurangi. Atau sebaliknya kita sendiri jangan biasakan menaruh harapan telalu besar pada orang lain, sehingga akan mengurangi kemungkinan kekecewaan yang akan kita dapatkan.